Sering kita jumpai kucing gemes ini di depan toko toko. Konon di negeri Sakura ini, Maneki neko adalah ikon kucing yang membawa keberuntungan. Biasanya kita jumpai dalam bentuk keramik atau plastik. Sekarang sudah ada boneka rajuta alias amigurumi gemes ini yang berbentuk kucing favorit aku.
Banyak legenda Jepang yang mengisahkan asal Maneki Neko. Dari tujuh legenda yang banyak dikenal, ada tiga yang paling terkenal. Yaitu Legenda Kuil Goutokuji, Pramuria Usugumo dari Yoshiwara dan legenda wanita tua dari Imado.
Legenda Kuil Goutokuji
Kuil Goutokuji
Pada awal zaman Edo (abad ke-17) ada sebuah kuil yang
terdapat di Setagaya, bagian barat Tokyo. Pendeta kuil tersebut
memelihara seekor kucing bernama Tama. Pendeta tersebut
sering berbicara dan kadang-kadang sedikit mengeluh kepada Tama
mengenai kondisi kuilnya yang miskin." Tama, meskipun miskin aku
memeliharamu di kuil ini, bisakah kamu melakukan sesuatu untuk kuil ini
?",harap sang pendeta pada Tama.
Suatu ketika, seorang penguasa dari daerah Hikone (bagian barat Tokyo), bernama Naotaka Li pulang berburu. Ia berteduh menghindari hujan di bawah pohon besar yang
terdapat di depan gerbang kuil. Seekor kucing memberi isyarat
mengundang naotaka untuk berteduh di genbang kuil. Tidak berapa lama
setelah naotaka berteduh di gerbang kuil, pohon besar tersebut disambar
petir. Nyawa Naotaka terselamatkan berkat Tama.Setelah kejadian tersebut Naotaka Li dan keluarganya menunjuk kuil tersebut menjadi kuil keluarga dan merubah namanya menjadi Goutokuji . Kuil tersebut menjadi makmur setelah didukung oleh keluarga Li. Tama dikuburkan di pekuburan kucing di kuil tersebut dan diciptakan patung kucing (Maneki Neko) untuk mengingatkan orang kepada Tama.
Legenda Usugumo dari Yhoshiwara
Pada zaman Edo banyak terdapat kota-kota kecil yang penuh berbagai
macam hiburan gaya Jepang yang disebut Yuukaku. Salah satu yang
terkenal adalah Yoshiwara yang terdapat di bagian timur Tokyo.
Ada dua macam wanita yang bekerja di Yoshiwara. Yang terlatih secara profesional dalam hal musik dan menari disebut Geisha, lainnya adalah pramuria yang disebut Yuujo. Geisha kelas atas yang terlatih dalam berbagai kesenian disebut Tayuu.Pada pertengahan zaman edo (abad ke-18) ada seorang Tayuu yang bernama Usugumo. Ia terkenal juga sebagai penyayang kucing. Kucingnya selalu berada disampingnya kemanapun ia pergi.
Suatu malam, ketika Usugume hendak memasuki toilet, kucingnya menari-narik bajunya dengan kasar. Meskipun diusir dengan susah payah, kucingnya tidakk mau berhenti mengganggunya. Karena ketakutan usugumo meminta bantuan pemilik rumah. Pemilik rumah tersbut datang dan menebas leher kucing tersebut dengan samurai, karena ditakutkan kucing tersebut adalah kucing setan.
Kepala kucing tersebut terbang ke langit-langit toilet, menggigit dan membunuh seekor ular besar yang sedang mengincar usugumo.
Usugumo sangat menyesal karena telah salah membunuh kucingnya. Untuk mengingatkan jasa-jasa kucingnya, salah seorang tamu menghadiahinya patung kucing yang terbuat dari kayu yang harum. Patung kucing inilah yang kemudian berkembang menjadi Maneki Neko.
Legenda Wanita Imado
Pada akhir zaman Edo (abad ke -19), ada seorang wanita tua yang hidup
di Imado, Tokyo bagian timur. Karena keadaannya yang sangat miskin, ia
tidak mampu lagi merawat kucingnya. Ia berkata pada kucingnya " Maaf aku
terpaksa menelatarkanmu karena kemiskinan ini".
Malamnya kuicng tersebut hadir dalam mimpinya dan berkata "buatlah
patung diriku dari tanah liat, patung tersebut akan membawa
keberuntungan". Setelah jadi, patung tersebut dibeli orang, semakin
banyak ia membuat patung, semakin banyak orang yang membelinya. Patung
kucing (Maneki neko) tersebut membebaskannya dari kemiskinan.
No comments:
Post a Comment